PUISI RINDU TERBARU
Puisi Rindu
Puisi Rindu – Saat rindu merasuki memang terasa menyakitkan.
Tetapi kadang bisa terhibur dengan membaca puisi atau membuat puisi. Puisi
Rindu kali ini semoga bisa sedikit melegakan hati anda untuk merangkai kata
sebagai ungkapan rasa di hati anda.
Apasih arti rindu ??? pertanyaan tersebut bisa anda sendiri
yang menjawabnya, oleh pikiran, perasaan, dan hati anda yang pasti telah
merasakannya.
Tentang Rindu
Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi menemani
Biarlah ku nikmati
kesunyian ini
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili perasaan ini
Biarlah ku nikmati
kehampaan ini
Mungkin air mata yang
tulus
Akan lebih bermakna
daripada tawa penuh dusta
Semoga kerinduan ini kan segera berakhir
Seiring ku dapatkan
kerinduan baru yang lebih bermakna
Dan dapat membuat ku
bahagia
oleh: Dahyee Poetra
Kerinduan
Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas
kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku
Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa
sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa
rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti
Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk
mengingatnya
Hati miliki
pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal
Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya
lagi hasrat untuk bertemu
Kukira aku takkan
lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku
tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk
perkiraanku saja yang salah
Sumber: Angrek biru
Cinta dan Rinduku Padamu
Adakah engkau disana sepertiku
Memasuki dunia
hayalanku yang mencaci
Aku berhayal berduaan
dengan mu
Dimana aku dapat
tertawa bersamamu, menggenggam tanganmu
Wahai cintaku disana
Mengapa kau tak
mengenaliku
Kau tak tahu apa yang
ada di hatiku
Kau tak tahu jika aku
memandingi wajah indahmu
Adakah engkau disana sepertiku
Yang tidak sadarkan
diri akan cinta yang bersemi
Yang tak mampu
mengucapkan kedalaman kerinduan
Saat berhadapan
dengan mu
Aku yang terkurung di ruang cinta dan kerinduan ku
Tak dapat berucap
padamu, bahkan walau telah menyentuhmu
Setiap menatap matamu
terasa menusuk ke jantung hati ku
Engkau cintaku, cinta
terpendamku
Engkau rinduku, rindu
tak bertuanku.
Rindu
Akan ke manakah angin melayang
Tatkala turun senja
nan muram
Pada siapa lagu
kuangankan
Kelam dalam kabut
rindu tertahan
Datanglah engkau berbaring di sisiku
Turun dan berbisik
tepat di sampingku
Belenggulah seluruh
tubuh dan sukmaku
Kuingin menjerit
dalam pelukanmu
Akan kemanakah berarak awan
Bagi siapa mata
kupejamkan
Pecah bulan dalam
ombak lautan
Dahan-dahan di hati
berguguran
Sumber : www.AsianBrain.com. (Emha Ainun Nadjib)
Selalu Merindu
Rindu adalah tali yang tak pernah putus
Merentang di tiang
hati, di tiang mimpi
Kadangkala di
singgahi burung yang mengelakkan kabut
Pada pagi dingin yang
mengaburkan sinar matahari
Rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
Tegak dilorong
kehidupan, disepanjang labuh usia
Disitu tergantung
lampu kenangan dan ingatan
Biarpun hari semakin
tua dan kelam sudah bermula
Rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
Dari musim ke musim
ia menjadi laluan
Pengembara yang
mencari cintanya yang hilang
Disitu rumput yang
telah lama bertukar warna
Bunga dan daun silih
berganti segar dan kuncup
Rindu adalah musim yang tak pernah tentram
Resah datang gelisah
berulang mengusik nasib
Hanya dzikir dan do’a
menjadi penawar mereda pedih dan sakit
Dan sesekali puisi
menjadi nyanyian yang mengharukan
Dalam senyap air mata
perlahan-lahan menitik
Sumber : www.AsianBrain.com. (Nurasiyah dan Imat R.)
Lagu Rindu
Teringat ucapan mu padaku
Tunggulah aku bersama
cintaku dan kesetiaanku
Dan ku katakan padamu
Bahwa aku akan
menunggumu
Suaramu di seberang sana
Mengobati rasa sakit
karena rindu
Rasa curiga yang
berkecamuk di dada
Namun hanya sekejap
saja
Aku memang menunggumu
Selalu menunggumu
Mempertahankan rindu
ku
Mengagungkan cinta ku
Aku ingin kaupun begitu
Tetap merindui ku
Mengingat setiap
waktu yang telah kita lalui
Dan akan kembali
kepadaku lagi
Untuk Ku
Lidah membuat kita terluka
Hingga…
Ego membuat kita
terpisah
Aku pergi ke heningan malam
Engkau pergi ke ujung
jalan
Tanpa menoleh lagi
kebelakang
Di tepi pasir putih ini
Aku kembali
merenungimu
Mengapa pengorbanan
untuk cinta kita
Tak di anggap ada
Aku kembali kesini
Tempat di saat kita
berpisah
Karena rinduku padamu
Berharap kau
berfikiran sama
Kembalilah untukku
dari ujung jalan sana
Senja Yang Indah
Saat matahari mulai terbenam
Aku melihatmu
tersenyum di sampingku
Aku tak berkedip
menatap matamu
Bagiku, matamu begitu
sempurna
Hari itu
Aku merasakan denyut
nadimu
Detakan keras
jantungmu
Harum nafasmu
Juga hangat cintamu
Kini tentangmu kujadikan crita sebelum tertidur
Ku jadikan bayang
kerinduan sebelum terlelap
Dan Ku jadikan
Pelabuhan di alam mimpi
Jiwa ini, Hati ini,
Hidup ini begitu merindukanmu
Engkau adalah kisah
terindahku
Yang Terjadi
Apa yang akan terjadi pada Diri
Sudah tertulis di
Kabut Gunung Giri
Walau seperti menguap
di Tengah Hari
Itu masih nyata
tertera di Cosmic Memory
Tapi aku harus terus Menyanyikan Lagu
Itulah hiburan
melepas Rindu Kalbuku
Rindu kepada yang
pernah menemaniku semasa waktu
Kepada Dia yang membuatku
terlena
Aku tak mampu
Membuat jadi lebih
baik seseorang
Biar kubaca Puisi
hanya untuk Batu Karang
Karena Rinduku
kepadaNya, Dulu dan Sekarang
itulah tadi sedikit puisi yang dapat saya bagikan,semoga bisa terhibur;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;
Komentar